Aku Rumahmu Tuan
Pulanglah . . .
Bukankah dulu tempatmu
berlabuh itu aku
Meski tubuhku tak
senyaman kasur dikamarmu
Atau boneka beruang
besar pemberian ibumu
Berpulanglah . . .
Bukankah dulu aku yang
kamu cari-cari
Baik ketika aku sengaja
sembunyi
Atau pun ketika aku
sejenak pergi
Lalu apa yang membuatmu
tak kunjung pulang
Apa aku tak senyaman
dahulu kala
Ataukah bahunya jauh
lebih empuk ketimbang bahuku
Atau apa aku tak paham
Lalu kenapa marah
ketika aku menyerah
Bukankah kamu sudah
berpulang ke tempatmu yang baru
Yang lebih nyaman
dibanding aku
Atau setidaknya lebih
selalu ada untuk kamu
Lalu kenapa memintaku
kembali
Jika pulangmu tak
pernah kerumahku
Melewati jalanku pun
kau tak pernah
Bahkan bertegur sapa
pun entah
Ucapkan Tuan, aku
rumahmu tempatmu berpulang
Jangan ragu atau sekedar bimbang
Aku rumahmu Tuan . . .
Comments
Post a Comment