HANYA RINDU ITU SAJA
Deras hujan malam ini masih sama.
Masih saja menebarkan rindu rindu keseluruh penjuru dunia. Membuat seketika
sendu hati hati yang tadinya tak lagi mengenal apa itu pilu. Sendu itu hatiku,
dan rindu itu masih milikmu. Aku mendapati hatiku babak belur dihantam rindu
yang telah lama kukubur dalam derasnya aliran waktu. Hatiku yang tadinya merah
merakah berubah menjadi lebam membiru. Aku terseok dihantam rindu, terluka
terlindas fakta.
833 hari aku bertahan mengubur
rindu yang terus merekah. Ingin kubunuh rindu sejujurnya, namun ia memaksaku
menghapus kamu dari ingatanku juga. Kuurungkan niat, aku tak ingin menghapus
kamu walau sejengkal. Kenangan adalah jejak hidup bagiku. Menghapus sederet
kenangan bersamamu sama saja memenggal jejak hidupku. Aku ingin terus mengingat bahwa dulu aku
pernah mencintaimu begitu dahsyat. Memaknai cinta dengan sebegitu hebat. Seperti
hujan yang kini hadir dengan sebegitu lebat.
Ingin aku berucap apakabar aku
merindukanmu. Apadaya nomer ponselmu pun aku tak tahu. Seharusnya kita, aku dan
kamu, bisa menyelesaikan konflik kala itu dengan baik. Sayangnya egoku dan
egomu tak bisa kita kendalikan kala itu. Yang terjadi yaa begini, aku dan kamu,
dua orang yang berjarak.
Aku memutar Gone Gone Gone –
Philips Philips saat ini. Dulu lagu ini yang menemaniku membalut hati yang
patah. Sekian waktu aku lari dari mendengarkan lagu ini demi menghindari
kembali luka. Kini aku sengaja memutar backsound ini, mengecap apakah rasanya
masih sama atau tidak. Lukanya masih memborok atau tidak. Hmmm jawabannya
tidak. Hatiku pulih.
Ternyata benar, hanya waktu yang
bisa mengobati lukamu. Meski tak bisa dengan sekaligus membakar rindu. Namun
setidaknya hatiku tak lagi sekacau dulu. Aku hanya rindu namun tanpa ingin
bertemu kamu. Aku hanya mendadak rindu ketika dulu aku menjadi segalanya
bagimu. Hanya itu.
Kau tau, Semua hal soal kamu kini
menjadi benda mati yang kumuseumkan. tak berasa, tak berarti apa apa. Bila aku
dituntut untuk menceritakan semua hal tentang kita dulu, percayalah aku masih
ingat. Namun semuanya tak lagi kubalut dengan tangis meringis. Kisahku dan kamu
sudah berlalu, kenanganku denganmu sudah lama tersapu waktu, dan kau terutama,
sudah lama mati bagiku.
Comments
Post a Comment