Ma, Kapan Pulang? Aku Kangen




“Ma, kapan pulang? Aku kangen. . .”

Suara rintihan itu terdengar lagi semenjak 4 bulan terakhir ini. Gadis itu sangat merindukan mamanya yang pergi entah kemana. Hampir setiap malam igauan itu terdengar ditelingaku yang berada beberapa jengkal dari pintu kamarnya.

Yang aku dengar dari cerita gadis itu, mamanya pergi dari rumah tanpa pamit, tanpa memberi kabar kapan kembali bahkan tanpa menelpon gadis kecilnya walau sebentar.

Gurat sedih tersirat dari kedua bola matanya hampir setiap malam kulihat ketika kami bersama-sama menatap bintang malam. Ini kebiasaan yang sering kami lakukan. Aku suka membayangkan sembari menerka nerka lekuk-lekuk apa yang dibuat bintang malam ini. Sedangkan gadis kecil itu suka berbicara dengan bintang. Dengan mimik yang sama, bahkan dengan pertanyaan yang sama : Ma, kapan mama pulang? Aku kangen.. . .

Ini permintaan dari hati yang paling dalam dari gadismu.
Jujur aku sedih setiap mendengar pertanyaan itu. Aku hanya bisa menepuk punggungnya lembut sembari berkata: “mama mu akan segera pulang. Sabaarr ya”

Ah entah, apa yang dicari oleh orang yang disebut mama oleh gadis itu. Dia punya rumah yang layak milik ayah dari suaminya, dia punya dua anak perempuan yang manis, dia punya suami yang setia juga baik kurasa, bahkan dia juga punya keluarga yang menyayanginya sepertiku. Apalagi yang dia butuhkan? Ah mungkin dia kurang bersyukur.

Teruntuk gadis kecilku,
Tetaplah menatap malam bersamaku. Tetaplah merangkai harap yang kuamini disetiap malamnya. Aku akan menemanimu sebisaku selama kumampu.
Sabar yaa, mamamu pasti akan pulang. . .

Teruntuk mama gadisku,
Bersyukurlah Anda memiliki gadis yang menantimu disini. Berterimaksihlah karena doa-doa tulus gadisku untuk Anda. Segeralah pulang agar gadisku kembali ceria menjalani harinya. Pulanglah. . . .

Comments

Popular posts from this blog

Tulisan Untuk Bapak Presiden RI

CERITA PART N Y A S A R !!

Moment September Ends