My 1st Experience : Gembel Tak Berbentuk Manusia - Dibuang Bis !

-


Kejadian konyol ini terjadi hari Senin, 8 Juli 2013.
Aku mau pulang bareng Trias, Iin, sama Yanti. Semua baik-baik aja sampai Daerah Gunung Gamping. Nggembel bentar disana terus dapet bis. Kami berempat naik dengan indahnya. Berdiri didepan pintu kayak kenek. Tapi tiba-tiba,

Trias                       : “ eh yak, iki bis 2 pintu. Embuh lewat dayakan opo ora.”
Aku                        :” haa? Ah yowes, piye engko”

Aku sok cuek padahal bingung pulangnya gimana. Otak udah pada demo. Lo pulangnya gimana begok? Naek apaan? Kacau, lemess. Aku beraniin Tanya sama keneknya.

Aku                        :”mas, lewat Dayakan?”
Abang Kenek        :”halah, gampang dek”

Aku diem dan kembali fokus liat jalan. Siapa tau ada Afgan lewat *eeh plakk. Back To Story.
Aku ngeluarin selembar uang 2000-an dan selembar uang 1000-an, terus aku kasihin ke abang-abang keneknya sambil senyum-senyum najong.

Percakapan berlanjut. Abang-abang keneknya kepo abis.

Abang Kenek     :”Sekolah dimana dek?”
Aku                     :”Skansa, ehh SMK 1 bang”
Abang Kenek     :”PI po?”
Aku                     :“Apaan bang?” (aku emang agak budek sedikit semenjak masuk SMK)
Abang Kenek     :”PI po bos?”
Aku                     :”Eh iyaa” sambil senyam-senyum pamer gigi

Iin sama Yanti turun di Sedayu. Otakku makin khawatir, makin cerewet, makin demo juga ni perut. Mereka bilang : MAKAN MAKAN MAKAN *LOH? Fokus sayang. Sampek di Ngeplang, Trias turun dengan indahnya sambil dadadada. Aku bales dadadada sambil pasang muka kepelet p*p. Nahlo, gimana nasipku?

Tiba-tiba si Abang Kenek deketin aku dan bilang,

Abang Kenek     :”entar turun MIlir yaa dek. Nih seribu buat ongkos.”
Aku                    :”HAA? Yaudahlah bang.” *muka pasrah

Aku ambil tu duit. Lumayan buat jajan cilok entar. Hahaa. . Sampek MIlir, aku bener-bener dibuang bis. Aku turun dengan lemesnya. Jalan kaki sendirian pakek seragam OSIS, dekil, kummel, tak berbentuk manusia. Nelepon ibuk, ehh enggak diangkat-angkat. OKESIP, JALAN !

Dan hari itu SUKSES-lah aku jadi GEMBEL TAK BERBENTUK MANUSIA SEHARI. Ah sial !

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tulisan Untuk Bapak Presiden RI

-
Image
Teruntuk Bapak Kepala Negara Republik Indonesia Dimanapun anda berada Persembahan untuk Pak Jokowi. Sumber : Google Semangat pagi, siang, sore dan malam Bapak. Entah kapan tulisan ini sampai ke meja Bapak. Saya adalah gadis 18 tahun yang bisa dibilang baru saja mencicipi rasanya mengikuti pesta demokrasai. Bapak mungkin tidak kenal saya, tapi saya sedikit banyak kenal dan tau kepribadian Bapak. Ngomong-ngomong selamat ya Pak atas jabatan baru Bapak. Saya rasa Bapak memang pantas mendapatkan jabatan itu. Saya tau sejarah Bapak dari awal meniti karir hingga sekarang dari Ayah saya. Beliau menceritakan apa yang ia tau tentang Bapak kepada saya. Kata beliau, Bapak berasal dari rakyat kecil yang menjelma menjadi Pangeran Kuda Putih sekarang. Andai Bapak mengizinkan, saya ingin menyampaikan beberapa hal kepada Bapak. Pertama, saya kagum dengan sosok Bapak. Dalam kacamata saya (saya memang berkacamata sejak SMA) , Bapak itu sosok yang tenang namun memikirkan ide-ide bril...
Read more

CERITA PART N Y A S A R !!

-
Okee ! Kali ini aku akan bercerita tentang ibuku. Yaaa. . . . IBUKUUU ! ( Biar lebihh dramatis dikit ) Ibuku bernama Indriyani Pujiastuti. Saking panjangnya, temen-temen serta keluarga pada manggil ENDHEH ! #nama panjang  plus bagus kaya gitu, panggilannya begonoh doang. Hahahaa Yaahh. . . . Tapi itulah ibuku. Yang mau-maunya selama 9bulan perutnya dibuncitin  ( baca : hamil ) buat aku. The best banget dahh Cukup bahas tentang masa itu. Tujuan inti post ini adalah nyeritain “ kejadian indah ( baca : petaka )  aku sama ibu ?” Seeebenernnnya   aku   takkkut nulis cerita ini. Takut kesamber geledek? BUKANN.  Takut ayamku mati? GAK PUNYA AYAM YUH.  Takut dikkkutttuk   jadi batu kaya Malin Kundang? HAMPIRR Yang aku takutin adalan “kalo sampe gak dikasih uang jajan gara-gara post ini. HAHAHA #ketawa setann Back to story :
Read more

Moment September Ends

-
Untuk kamu yang telah membuat aku tak henti-hentinya tersenyum sepulangnya dari kota kecil nan indah bernama Jogja. Bahkan hingga aku menulis catatan ini, aku masih terpatri pada perasaan bahagia yang sama. Yang kurasa sudah lama tak merasakan hal gila semacam ini. Ah kamu, selalu bisa melukis senyum dibibir yang kaku ini. Bagaimana sih caramu melakukannya?Aku ingin melakukan hal yang sama seperti apa yang kamu lakukan, SUNGGUH ! Kamu ingat waktu JUNIOR (nama motorku) ngambek dan kamu harus mendorongnya sekitar 500 meter? Itu momen yang jujur sulit aku lupakan hingga saat ini. Bagaimana tidak? Ada seorang laki-laki yang dengan gagahnya berkata : kamu disini aja, biar aku yang cari bengkel . Detik itu jujur aku terharu. Kamu ingat waktu kamu menarik helm yang aku kenakan sat aku terserang penyakit telmi? Ahh aku merasa sangat akrab dengan kamu yang baru aku kenal hampir 8 bulan terakhir ini. Lalu kamu ingat saat kita beribadah disuatu masjid yang entah apa namanya. Kamu berada di...
Read more