Surat Pertama Di Tahun Yang Pertama



Selamat membaca kembali tulisan tak karuan ini mas. Aku tau kamu suka dengan setiap kalimat yang aku rangkaian tentangmu. Katamu itu indah. Sesungguhnya yang lebih indah itu kamu mas. Hanya saja kamu selalu mengelak dan bilang “ah aku jelek dan biasa saja”. Oh iya, Apakabar mas? Sudah benar-benar moveon kah dari masalalu mu? Jika kamu tanya keadaanku, aku baik semenjak kamu ada disini. 

Mas, kamu tau aku tak pandai mengungkapkan perasaan. Aku yakin kamu akan berkata ya untuk pernyataanku barusan. Justru kamulah yang pandai mengungkapkan perasaanmu. Tapi ketika lelaki lain memilih untuk hanya berkata lalu melupakan aksi, kamu malah sebaliknya. Kamu malah lebih mementingkan perbuatan daripada hanya sekedar ucapan. Ingat waktu kamu membohongiku malam itu? Kamu bilang “sayang aku ada acara sore ini hingga malam”. Padahal kamu tau hari itu adalah tepat satu tahun kita bersama. Tanpa aku duga sebelumnya. Bahkan tak terpintas sedikitpun, Kamu tiba-tiba datang kira-kira pukul 21.00 di suatu tempat dimana aku berada disana saat itu yang aku tau, tempat itu sudah kamu dan sahabat-sahabatku rencanakan sebelumnya. Sial. Aku tertipu. Aku menangis karena frustasi kamu yang berubah seakan acuh seharin itu. Seakan kamu ingin kita mengakhiri semuanya, segala yang sudah kita perjuangkan. Kamu terus saja marah-marah hanya karena aku pergi tanpa memberi tahumu. Sesepele itu ! aku mulai muak dan menutup mataku sembari sesenggukan. Dengan tanpa dosa apapun kamu menghampiriku, aku tau dari aroma tubuhmu. Kamu duduk sembari berkata : hai sayang, selamat tanggal enam yang pertama. Jangan nangis dong. Arg sial. Aku makin sesenggukan sedangkan kalian tertawa puas telah membuat aku tak karuan. Kamu menyodorkan 6 tangkai bunga mawar merah, kotak pink dengan pita biru muda serta sebuah cupcake mungil dengan lilin berangka satu. Lagi-lagi sial, kamu teramat romantis sayang.

Ah Mas, kamu selalu saja membuat kejutan-kejutan yang tak pernah terbayangkan olehku. Kamu selalu bisa membuat aku kesal sekaligus bahagia dalam waktu yang tak terpaut lama. Istimewanya kamu yaa itu, kamu membuat aku menjadi aku yang tak secuilpun ada bayang-bayang orang lain di diriku. Kamu membuat aku menjadi apa adanya. Aku jadi teringat kalimat dari temanku dulu : laki-laki yang benar mencintaimu adalah dia yang tidak merasa jijik ketika kamu kentut dimuka umum. Terbukti, kamu mau menerima kentutku. Meski kadang kentutku sebau kaus kaki Flying Duchman, hantu di film spongebob itu. Haha aku mulai gila dibuatmu.

Sudahlah aku ingin mengakhiri tulisan tak jelas ini. Aku hanya ingin berkata aku bahagia dengan aku dan kamu setahun ini. Diluar dari urusan kamu bau ketek atau tidak, kentutku bau atau tidak, yang jelas ada rasa nyaman diruang lingkup kita setahun ini. Kamu bisa menjadi sahabat dikala aku merasakan ketidakwarasanku mulai memuncak. Kamu bisa menjadi pacar ketika aku butuh sosok teman yang lebih dari sekedar biasa. Kamu bisa menjadi keluarga ketika aku ingin bercerita hal privat yang aku merasa malu untuk menceritakannya kepada sahabatku. Sial, tanpa aku sadari : Kamu sempurna dalam sosokmu yang biasa.

Sekali lagi Terimakasih Mas untuk semua. Hidupku membutuhkanmu :)

Comments

  1. aaaaaak so sweet. kalau aku mah bukannya di sosweetin, ulang tahun aja malah diceramahin.

    ReplyDelete
  2. Lagi blogwalking ya? Kadang dia sosweet kadang dia nyebelin kadang dia entahlah mip

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tulisan Untuk Bapak Presiden RI

CERITA PART N Y A S A R !!

Moment September Ends